Detik waktu kami berjumpa
Kami ingin kobarkan ‘Api dalam asa
Hati kecil bisik bagaikan sutra
Bergema terasa dalam jiwa
Apa Yang kami cari sudah kami dapatkan
Belahan hati dalam kehidupan
Melahirkan Tiga dan
Cacian maki bahkan hinaan
Apalagi hujatan
Bagaikan benik basir betebaran
Mereka datang berbagai kalangan
Interpensi ucapan
Preser menghimpit kami
Tiga dan
Bagikan mereka yang sejati
Kehidupan bukanlah mainan
Dunia adalah awal dan akhir kehidupan
Tiga dan Lima hadir dalam goresan
Bagikan mereka lupa lataran daratan
Catatan
Puisi ini lahir pada bulan Oktober 2004
Dimana istriKU sudah tidak inggat lagi rumah tangga
Saat aku mengalami penyakit komplikasi hingga aku
Memutuskan mundur dari perusahaan Group Wilmar
PT. Bumi Pratama Khatulistiwa
Adapun biaya yang sudah disiapkan sebagai pendukung
Kelancaran agar karya dapat sukses sesuai dengan jaman
Terekpost dengan baik sebagaimana yang dipleningkan
Seketika terabaikan tidak didukung oleh istriku maupun
Keluarga (Pihak istri dan saudara-saudaraku) dan aku merasa
Rugi yang sangat basar bahkan aku dikatakan gila karena pindah
Menekuni jadi penulis yang katanya tidak cukup makan dan tidak
Punya masa depan
Istriku memusuhiku habis-habisan dan keluarga memanfaat situasi
Tersebut hingga hancur berantakan tidak yakin suatu kemampuanku
Mampu menorehkan yang terbaik lewat karya tulisku ini
Aku tak putus asa karena aku yakin tidak semua orang sanggup
Dan mampu menuangkan yang ada dalam pemikiran buat diri dan
Orang lain sebagai ingatan agar tidak terjerumus dalam hal yang salah
Ruginya manusia itu sendiri menjadi korban orang lain
Dan bencana dimana-mana berbuat sekehendak hati semenena-mena
Terhadap orang lain Pasangka yang tak mendasar selalu mengabaikan
Buah pemikiran sebenar-benarnya
No comments:
Post a Comment