Saturday, August 20, 2011

Pasangan Istri

Detik waktu kami berjumpa

Kami ingin kobarkan ‘Api dalam asa

Hati kecil bisik bagaikan sutra

Bergema terasa dalam jiwa

Apa Yang kami cari sudah kami dapatkan

Belahan hati dalam kehidupan

Melahirkan Tiga dan Lima rumusan

Cacian maki bahkan hinaan

Apalagi hujatan

Bagaikan benik basir betebaran

Mereka datang berbagai kalangan

Interpensi ucapan

Preser menghimpit kami

Tiga dan Lima selalu abadi

Bagikan mereka yang sejati

Kehidupan bukanlah mainan

Dunia adalah awal dan akhir kehidupan

Tiga dan Lima hadir dalam goresan

Bagikan mereka lupa lataran daratan

Catatan

Puisi ini lahir pada bulan Oktober 2004

Dimana istriKU sudah tidak inggat lagi rumah tangga

Saat aku mengalami penyakit komplikasi hingga aku

Memutuskan mundur dari perusahaan Group Wilmar

PT. Bumi Pratama Khatulistiwa

Adapun biaya yang sudah disiapkan sebagai pendukung

Kelancaran agar karya dapat sukses sesuai dengan jaman

Terekpost dengan baik sebagaimana yang dipleningkan

Seketika terabaikan tidak didukung oleh istriku maupun

Keluarga (Pihak istri dan saudara-saudaraku) dan aku merasa

Rugi yang sangat basar bahkan aku dikatakan gila karena pindah

Menekuni jadi penulis yang katanya tidak cukup makan dan tidak

Punya masa depan

Istriku memusuhiku habis-habisan dan keluarga memanfaat situasi

Tersebut hingga hancur berantakan tidak yakin suatu kemampuanku

Mampu menorehkan yang terbaik lewat karya tulisku ini

Aku tak putus asa karena aku yakin tidak semua orang sanggup

Dan mampu menuangkan yang ada dalam pemikiran buat diri dan

Orang lain sebagai ingatan agar tidak terjerumus dalam hal yang salah

Ruginya manusia itu sendiri menjadi korban orang lain

Dan bencana dimana-mana berbuat sekehendak hati semenena-mena

Terhadap orang lain Pasangka yang tak mendasar selalu mengabaikan

Buah pemikiran sebenar-benarnya

No comments: